( news and advertising is only the copy from their respective websites, in order to expand knowledge. )
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen
biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik
dengan komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik,
lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.
Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan
atau kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai
komponen biotik. Perubahan komponen biotik dan abiotik dalam batas-batas
tertentu tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.
Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan menjadi
tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya
lentingnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun
aktivitas manusia dan karena pencemaran lingkungan seperti yang terjadi
selama ini didaerah Indonesia
Pencemaran lingkungan merupakan masalah bersama, yang semakin penting
untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan
kehidupan. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang
terkecil, diri sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera diatasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan,
kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global,
penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya harus
diketahui terlebih dahulu sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran
itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan
itu sendiri.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pencemaran Lingkungan dan Dampak terhadap Kehidupan
Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah
dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan
bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula
berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik,
industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD,
dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat
organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan
pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak
meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau
mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses
tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun
tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan
kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka
waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan
sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki
keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di
alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada
manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah
dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan
bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula
berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik,
industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD,
dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat
organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan
pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat. Pencemaran terbagi tiga
yaitu:
J Pencemaran Air
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan
sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan
pasir, limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai,
pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker
pengangkut minyak.
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik
memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama di
daerah perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen, sampah organik dan
anorganik yang mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit,
terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai sumber kehidupan
sehari-hari. Proses penguraian sampah dan deterjen memerlukan oksigen
sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oskigen
suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan
biota air seperti ikan terancam.
Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan,
danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di
perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau
enceng gondok menjadi pesat (blooming).
J Pencemaran Udara
Pencemaran Udara adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya
bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan
berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi sistem
kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang
berkaitan dengan manusia
Jenis-jenis pencemaran udara :
Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :
F Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
- Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
- Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
- Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
- Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
F Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
- Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
- Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
- Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua :
F Pencemaran udara bebas (Out door air pollution),
Sumber Pencemaran udara bebas :
- Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
- Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
F Pencemaran udara ruangan (In door air pollution),
pencemaran udara didalam ruangan berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 4 jenis :
F Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai
dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
F Asfiksia.
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
F Anestesia.
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
F Toksis.
Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu :
- Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
- Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
Pencemaran udara dapat pula dikelompokkan kedalam :
w Pencemar primer.
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
w Pencemar Sekunder.
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan
jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi
ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
DAMPAK/PENGARUH PENCEMARAN UDARA
Dampak/pengaruh pencemaran udara bisa mempengaruhi terhadap makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak langsung
1. Dampak pencemaran secara langsung
Dapat dilihat Tabel 1 dan Tabel 2,
Tabel 1. Dampak pencemaran udara berupa gas
NO | BAHAN PENCEMAR | SUMBER | DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT |
1. | Sulfur Dioksida (SO2) | Batu bara atau bahan bakar minyak yang mengandung Sulfur. Pembakaran limbah pertanah. Proses dalam industri. | Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas. |
2. | Hidrogen Sulfa (H2S) | Dari kawah gunung yang masih aktif. | Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indera penciuman (nervus olfactory) |
3. | Nitrogen Oksida (N2O) Nitrogen Monoksida (NO) Nitrogen Dioksida (NO2) | Berbagai jenis pembakaran. Gas buang kendaran bermotor. Peledak, pabrik pupuk. | Menggangu sistem pernapasan. Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi. |
4. | Amoniak (NH3) | Proses Industri | Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat. Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman. |
5. | Karbon Dioksida (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon | Semua hasil pembakaran.Proses Industri . | Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni
tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi
jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat
menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung. |
Tabel 2. Dampak Pencemaran udara berupa partikel
NO | BAHAN PENCEMAR | SUMBER | DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT |
1. | Debu - partikel | Debu domestik maupun dari industri Gas buang kendaraan bermotor Peleburan timah hitamPabrik battere | Menimbulkan iritasi mukosa, Bronchitis, menimbulkan fibrosis paru. Dampak yang di timbulkan amat membahayakan, karena dapat meracuni sistem pembentukan darah merah . Menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merahPada anak kecil menimbulkan penurunan kemampuan otakPada orang dewasa menimbulkan anemia dan gangguan tekanan darah tinggi. |
2 | Benzen | Kendaraan bermotor.Daerah industri. | Menimbulkan gangguan syaraf pusat. |
3 | Partikel polutan bersifat biologis berupa : Bakteri, jamur, virus, telur cacing. | Daerah yang kurang bersih lingkungannya | Pada pencemaran udara ruangan yang ber AC dijumpai beberapa jenis bakteri yang mengakibatkan penyakit pernapasan |
2. Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan secara tidak langsung.
Pencemaran udara disamping berdampak langsung bagi kesehatan
manusia/individu, juga berdampak tidak langsung bagi kesehatan. Efek SO2 terhadap vegetasi dikenal dapat menimbulkan pemucatan pada bagian antara tulang atau tepi daun. Emisi oleh Fluor (F), Sulfur Dioksida (SO2) dan Ozon (O3)
mengakibatkan gangguan proses asimilasi pada tumbuhan. Pada tanaman
sayuran yang terkena/mengandung pencemar Pb yang pada akhirnya memiliki
potensi bahaya kesehatan masyarakat apabila tanaman sayuran tersebut di
konsumsi oleh manusia.
J Pencemaran Tanah
Sebagaimana udara dan air, tanah merupakan komponen penting dalam hidup
kita. Tanah berperan penting dalam pertumbuhan mahluk hidup, memelihara
ekosistem, dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama
disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat (ilegal
dumping), kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komersial,
atau kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah,
yang kemudian tumpah ke permukaan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
ª Limbah rumah tangga
Dalam rumah tangga, air digunakan untuk minum, memasak, mencuci, dan
berbagai keperluan lainnya. Setelah digunakan, air dibuang atau mengalir
ke selokan. Selanjutnya, air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan
laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal sebagai limbah domestik
mengandung 95% sampai 99% air dan sisanya berupa limbah organik .
Sebagian dari air buangan terdiri atas komponen nitrogen, seperti urea
dan asam urik yang kemudian akan terurai menjadi amoniak dan nitrit.
Pada perairan yang dimasuki oleh limbah rumah tangga biasanya akan
menyebabkan populasi ganggang menjadi meningkat pesat sebagai akibat
banyaknya persediaan nutrien.
Sebaliknya, persediaan oksigen dalam perairan tersebut semakin
berkurang. Di sana dapat ditemukan Tubifex sp., hewan air yang mampu
hidup dengan baik di bawah kondisi defisiensi oksigen.
Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai secara
sempurna sehingga kandungan oksigen dalam air kembali normal. Hewan dan
tumbuhan air dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu limbah rumah tangga terpenting adalah sampah. Sampah dalam
jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam
pencemaran tanah, air, dan udara. Tanah yang mengandung sampah diatasnya
akan menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.
Pencemaran oleh mikroorganisme dan polutan lainnya dari sampah akan
mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat
terlihat dari perubahan fisiknya, misalnya bau, warna, dan rasa, bahkan
terdapat lapisan minyak. Beberapa jenis sampah, seperti plastik dan
logam sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap
air.
ª Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas
hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat
mencemari tanah, dan air.
Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di
dunia. Para petani menggunakan herbisida untuk mengontrol atau mematikan
sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik. Percobaan pada
kelinci dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25% menunjukkan
bahwa pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida dapat
menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan
kanker.
Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau
memberantas cendawan (fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit.
Penyemprotan fungisida dapat melindungi tanaman pertanian dari serangan
cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam tanah
sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun
terhadap manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida
yang mengandung metal merkuri tidak pernahdimanfaatkan untuk bahan
makanan. Fungisida dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga
hama. Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama. Pestisida
dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di
dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan
organisme tanah.
Senyawa organoklorin utama di dalam insektisida adalah DDT (Dikloro
Difenil Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang sangat penting
bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang
tercemar pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai
karena zat-zat tersebut dapat terbawa air hujan atau erosi.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi
masam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan
penyemprotan. Sisa-sisa penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air
hujan, akhirnya mengendap di tanah. Penggunaan bahan-bahan kimiawi
secara terus menerus akan mengakibatkan kerusakan tekstur tanah, tanah
mengeras, dan akan retak-retak pada musim kemarau.
2. Penanggulangn Pencemaran Lingkungan
Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan
pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar
dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat.
Dilingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah
yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai,
mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT
(Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur
menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala
produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat
berbahaya.
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat
rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang
lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan
konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi
alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap
bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu
lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk
mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti
perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan
kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.
ü Penanggulangan Pencemaran Air
Dalam keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara
mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize),
mendaur ulang (recycle), mendaur pakai (reuse).
Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah
kita. Karena saat ini kita telah menjadi “masyarakat kimia”, yang
menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti
mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya.
Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang
bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi,
apakah nantinya akan menjadi sumber pencemar yang persisten, eksplosif,
korosif dan beracun, atau degradable (dapat didegradasi) alam ? Apakah
barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan
tumbuhan, aman bagi mahluk hidup dan lingkungan ?
Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi
pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang
dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun
dari air yang tercemar. Walaupun demikian, langkah pencegahan tentunya
lebih efektif dan bijaksana.
Pencemaran tanah juga dapat dilakukan dengan memilih detergent yang
ramah lingkungan, cara pemilihannya yaitu, anda bisa merendam pakaian
anda dlam larutan detergent selama kurang lebih 24 jam, bila pakaian dan
air mengeluarkan bau tak sedap berarti detergent tersebut tidak ramah
lingkungan, dan bila tidak berarti ramah lingkungan.maka disarankan agar
tidak menggunakan detergent tersebut.
Selain itu sebaiknya air pencucian, atau bekas detergent jangan langsung
dibuang ke selokan karena akan mencemari air selokan lainnya dan juga
badan sungai tapi terlebih dahulu diadakan penyaringanair detergent
tersebut.
ü Penanggulangan Pencemaran Udara
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan
beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan
diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara
sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap
industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman
bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan
secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali
pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak
dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.
Penanggulangan pencemaran udara juga dapat dilakukan dengan cara mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendispersikan polutan, Penanggulangan pencemaran udara di lihat pada tabel 3 dan tabel 4.
Penanggulangan Polusi udara dari ruangan
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran
asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang
dibatasi oleh ruangan. Pencegahan pen-cemaran udara yang berasal dari
ruangan bisa dipergunakan :
a. Ventilasi yang sesuai, yaitu :
- Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin.
- Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran.
- Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan.
b. Filtrasi. Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
Pembersihan udara secara elektronik.
Udara yang mengan-dung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut bebas polutan.
Tabel 3. penanggulangan pencemaran udara berbentuk gas
NO | BAHAN PENCEMAR | PENANGGULANGAN | KETERANGAN |
1. | Sulfur Dioksida (SO2) Hidrogen Suldfida (H2S) Nitrogen Oksida (N2O) Nitrogen Monoksida (NO) Nitrogen Dioksida (NO2) Amoniak (NH3) Karbondioksidak (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon | Absorbsi | Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali. |
Pembakaran | Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya adalah 1200o—1400o F | ||
Reaksi Kimia | Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan Copper Oksid atau kapur dicampur arang. |
Tabel 4. Penanggulangan pencemaran udara berbentuk partikel
NO | BAHAN PENCEMAR | PENANGGULANGAN | KETERANGAN |
1. | Debu - partikelTimah hitam (Pb)BenzenPartikel polutan bersifat biologis berupa :Bakteri, jamur, virus, telur cacing. | Membersihkan(Scrubbing)Menggunakan filterMempergunakan Kolektor MekanisProgram langit biruMenggalakkan penanaman Tumbuhan | Mempergunakan
cairan untuk memisahkan polutan, dalam keadaan alamiah (turun hujan)
maka polutan partikel dapat turut dibawa bersama air hujan. Alat
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous dan
spray. Dengan filtrasi dimaksudkan menangkap polutan partikel pada permukaan flter. Filter yang digunakan berukuran sekecil mungkin. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi untuk mengendapkan polutan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai silikon. Semakin besar partikel secepat mungkin proses pembersihan Program langit biru yang dikumandangkan oleh pemerintah Indonesia adalah mengurangi pencemaran udara, khususnya dari akibat transportasi. Ada 3 tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu mengganti bahan bakar, mengubah mesin kendaraan, memasang alat-alat pembersih polutan pada kendaraan. Mempertahankan “paru-paru” kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sebagai penangkal pencemaran udara. |
ü Penanggulangan Pencemaran Tanah
Penanggulangan pencemaran tanah dapat dilakukan dengan cara,
a. Remediasi
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:
- Jenis pencemar (organic atau anorganik), terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak,
- Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut,
- Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan Fosfat (P),
- Jenis tanah,
- Kondisi tanah (basah, kering),
- Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut,
- Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
Remediasi On-site dan Off-sites
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak
yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :
- stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dsb
- inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus
- penerapan immobilized enzymes
- penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.
Kelas | Jenis Bahan Kimia |
Fuel hydrocarbons | Benzene, Toluene |
PAH’s (Polychlorinated aromatic hydrocarbons) | Creosote |
PCB’s (Polychlorinated biphenyls) | Aroclor |
Chlorinated solvents | TCE (Trichloroethylene) |
Chlorinated aromatic compounds | Chlorobenzene |
Chlorophenols | Pentachlorophenol |
Nonhalogenated phenolics | 2-Methylphenol |
Pesticides | 2,4-D, Atrazine |
Explosives | TNT (2,4,6-Trinitrotuluene) |
Nitrogen heterocyclics | Pyridine |
Radionuclides | Plutonium |
Anions | Nitrate |
Metals | Lead |
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan
air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30:1, dan
ketersediaan oksigen.
GAMBAR – GAMBAR PENCEMARAN LINGKUNGAN
Gambar 1. pencemaran udara oleh aktivitas industri |
|
|
PENUTUP
Lingkungan perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang
antara manusia. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak
memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan.
Alam dapat menjadi sahabat bagi manusia apabila alam tersebut dijaga dan
dipelihara kelestariannya, salah satunya dengan memperhatikan tdan
mengatasi tingkat pencemaran yang terjadi di alam tersebut. Tapi alam
juga bisa menjadi musuh yang berbahaya bagi manusia yang menimbulkan
bahaya besar bagi kehidupan seperti terjadinya bencana alam yang terus
menerus seperti yang terjadi saat ini apabila keseimbangan dan
kelestarian alam tidak diperhatikan dan dipelihara.
Dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia
seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio,
ascariasis dan lain-lain.
Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi
untuk kebutuhan hidup. Untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan
sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan
air minum dan air buangan secara terpadu.
Read more : http://www.sharemyeyes.com/2013/05/penanggulangan-dampak-pencemaran.html#ixzz2wK8drjjf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar